Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2015

Cerpen: Salju Merah

            Aku mengintip mereka dari balik jendela tua kamarku. Di bawah hujan salju mereka berbincang. Tampak raut ketegangan di wajah keriput mereka. Pak Ward tampak bersikeras dengan pendapatnya dan Papa tetap pada pendiriannya yang tidak mau memindahakan patung kucing di taman depan rumah. Menurut Pak Ward patung itu membawa kesialan baginya. Menurutnya pula semenjak keluargaku memasang ‘si kucing’, di rumahnya sering ada hal-hal aneh, seperti bayangan besar kucing di kolam renang Pak Ward, meongan kucing yang mengganggu di kamarnya, serta bekas noda kaki kucing di baju-bajunya. Aku tak mengerti sama sekali.             Sehari setelah pertengkaran Papa dan Pak Ward, Merry, putri Pak Ward yang juga sahabatku, mulai bersikap dingin padaku. Setiap aku tersenyum dari jendela kamarku, ia tidak membalasnya. Bahkan ia membanting jendela kamarnya di hadapanku.  ...

Baca postingan populer lainnya